Senin, 17 Oktober 2011

PEROKOK

SERAMBINEWS.COM - Anda pecandu kopi? Jika iya, mulailah berhati-hati dan mengurangi mengonsumsi kopi karena sebuah penelitian menyebutkan, orang yang suka minum kopi ternyata lebih mudah mengalami kecanduan narkoba. Mengapa demikian? Hal ini disebabkan karena respon positif terhadap kafein, serupa dengan efek amfetamin dan kokain terutama dalam dosis tinggi. Hingga semua penikmat kafein mengalami kerentanan yang jelas untuk menikmati efek narkoba. Penelitian yang dilakukan ilmuwan dari Universitas Vermont, AS ini melibatkan 22 peserta. Mereka ditanyakan mengenai efek kafein dan kemudian diberi jenis amfetamin dan diminta untuk menilai efeknya. Hasilnya kebanyakan peserta yang menyukai kafein ternyata juga menyukai obat. "Terlihat jelas peserta yang menyukai kafein berbeda secara dramatis dalam cara mereka merespon obat," jelas pemimpin penelitian, Profesor Stacey Sigmon. Sigmon menjelaskan, meskipun begitu, data ini tidak berarti menunjukkan bahwa setiap pecinta kopi berisiko untuk melanjutkan ke penyalahgunaan narkoba. "Penelitian ini menunjukkan individu sangat bervariasi dalam respon subyektif dan perilaku untuk stimulan psikomotor, terlihat dari mereka yang menikmati dosis sederhana kafein adalah orang-orang yang sama yang kemudian melaporkan efek subjektif lebih positif dari amphetamine," tutup Sigmon. Editor : mufti Sumber : Tribunnews

Rabu, 12 Oktober 2011

Ayah Terima-Kasih...

Ayah Terima-Kasi...
Ayah Terima-Kasih... Tak ada kata yang pantas terucap untukmu ayah. Mungkin engkau bukan orang terdekat. Mungkin engkau juga bukan yang selalu berada disampingku, saat aku bahagia, kecewa bahkan saat aku bersedih hingga meneteskan air mata. Saat anak-anak pergi sekolah dengan ayahnya yang juga pergi bekerja, kita tidak pernah melakukanya karena kau yang harus berangkat lebih dulu saat matahari belum menampakan cahayanya. Saat anak-anak menunggu kepulangan ayahnya untuk bermain bersama, tidak dengan aku yang selalu terlelap saat menunggu kepulanganmu yang begitu larut. Andai dapat ku beli waktu kerjamu kala itu, aku rela membayarnya dengan uang jajanku untuk bisa bermain bersamamu. Kita mungkin bukan pasangan yang baik. Kau sibuk dengan urusanmu, sedangkan aku bermain dengan semua khayalanku. Saat aku mulai tumbuh besar, kita mulai punya waktu untuk bersama. Tapi bukan untuk bermain melainkan melakukan pekerjaan yang tidak aku inginkan. Seolah kau menindasku, aku jadi tidak suka denganmu. Aku membenci semua tentangmu. Kau marahi aku jika melakukan pekerjaan yang tidak sesuai dengan maumu. Kau buat aku merasa lemah dengan ucapan-ucapan kasarmu. Ingin rasanya kau segera tiada dari duniaku, mengakhiri semua penderitaan dalam kehidupanku. Pernah sekali aku menyalahkanmu atas apa yang terjadi dalam hidupku. Kusadari kau menangis saat ku terbangun sejenak dari tidur lelapku. Lama setelah itu, kupandangi wajahmu saat tertidur lelap, terbayang kerja keras yang kau lakukan untuk membesarkanku. Terbayang letih yang tersimpan dalam dirimu atas kerja keras yang kau lakukan untuk memenuhi kebutuhanku. Seakan tak tahu apa jadinya diri ini jika tanpa kehadiranmu. Tak ingin rasanya kehilanganmu dari sisiku. Kini aku telah dewasa. Tumbuh menjadi seorang pemuda mandiri yang juga tidak dapat melupakan kasih sayang keluarganya. Kau ajarkan aku menjadi seorang yang siap menjalani kerasnya hidup tanpa melupakan kelembutan hati. Kau ajarkan padaku bagaimana menjadi pribadi yang kuat tanpa melupakan setiap orang punya kelemahan. Kau tanamkan padaku mencapai keberhasilan tanpa melupakan kalau setiap orang pasti pernah mengalami kegagalan. Kau buat aku berdiri di jalan yang penuh dengan hambatan dan rintangan agarku dapat menaklukan kerasnya kehidupan. Kau jadikan aku sebagai seorang pemimpin yang sanggup memimpin dirinya sebelum mempunyai kesempatan untuk memimpin orang lain. Dan yang jauh lebih penting dari itu semua adalah kau membuat aku merasa bangga atas semua yang telah kau lakukan untukku. Karena itulah, aku selalu berdoa ”semoga Tuhan selalu memberi yang terbaik untukmu” Untuk setiap detak yang terjadi dalam nadi dan jantungku, hatiku berkata ”Terima Kasih Ayah”

Sabtu, 08 Oktober 2011

Kehidupan Yang Berarti Oleh: Tidak Diketahui Berapa umur anda saat ini? 20 tahun, 30tahun, 40tahun atau bahkan 5 tahun… Berapa lama anda telah melalui kehidupan anda? Berapa lama lagi sisa waktu anda untuk menjalani kehidupan? Tidak ada seorang pun yang tahu kapan kita mengakhiri hidup ini. Sebagai manusia jelas kita memiliki perbedaan dalam menjalankan kehidupan. Kehidupan bukanlah sekedar rutinitas. Kehidupan adalah kesempatan untuk kita mencurahkan potensi diri kita untuk orang lain. Kehidupan adalah kesempatan untuk kita berbagi suka dan duka dengan orang yang kita sayangi. Kehidupan adalah kesempatan untuk kita bisa mengenal orang lain. Kehidupan adalah kesempatan untuk kita membantu kepada sesama. Kehidupan adalah kesempatan untuk kita mencintai pasangan kita, orang tua kita, saudara, serta mengasihi sesama kita. Kehidupan adalah kesempatan untuk kita belajar dan terus belajar tentang arti kehidupan. Kehidupan adalah kesempatan untuk kita selalu mengucap syukur kepada Allah Yang Maha Kuasa .. Kehidupan adalah … dll. Begitu banyak Kehidupan yang bisa kita jalani. Berapa tahun anda telah melalui kehidupan anda ? Berapa tahun anda telah menjalani kehidupan rutinitas anda ? Pandanglah di sekeliling kita…ada segelintir orang yang membutuhkan kita. Mereka menanti kehadiran kita. Mereka menanti dukungan kita. Orang tua, saudara, pasangan, anak, sahabat dan sesamanya Bersyukurlah pada-NYA setiap saat bahwa kita masih dipercayakan untuk menjalani kehidupan ini. Buatlah hidup ini menjadi suatu ibadah. Selamat menjalani hidup yang lebih berkualitas.