Jumat, 12 November 2010

Perjalanan Hidup …………!!!!

Aku mencoba untuk mengerti apa arti makna kehidupan ini, semakin kuberjalan semakin aku tersesat. Sepercit cahaya yang aku harapkan tidak kutemukan sama sekali. Sehingga membuat aku binggung untuk melangkah, aku mencoba untuk bisa melihat cahaya tersebut namun usahaku sia-sia. Sampaikan kapan perjalanan hidup ini akan aku jalani, sebagai manusia biasa aku putus asa. Aku tak tahu harus berbuat apa lagi, namun ada sedikit keyakinan dalam hatiku bahwa Tuhan tidak pernah melepaskan umatNya yang memohon kepadaNya.

Tahun 1994 aku mencoba keluar dari suartu masalah yang boleh dikatakan ini awalnya aku merantau dijakarta ini. Aku pergi karena aku nggak bisa menerima orang yang aku cintai menikah, dan meninggalkan luka yang begitu dalam. Kami berhubungan dari aku sekolah kelas 1 SMP hingga aku kuliah ditingkat akhir. Hanya 2 tahun kami melalui dengan kebersamaan, selebihnya kami bertemu hanya melalui via surat dan kalau ada liburan kami bisa bertemu. Jarak begitu jauh terbentang didepan kami, hingga membuat kami untuk bertemu hanya waktu yang bisa. Tugas sebagai abdi negara yang dipikulnya membuat kami terpisah, namun rasa sayang dan cinta tidak menghalangi perjalanan cinta kami. Namun semua berakhir hanya karena sebuah perkataan, yang mengatakan aku dinikahkan oleh papaku dengan orang pilihannya. Tanpa bertanya akhirnya dia memutuskan untuk pergi meninggalkanku dan menikah. Banyak cobaan yang aku hadapi selama aku bersamanya, kami terhalang restu dari orangtua kami masing-masing. Persoalannya hanya karena kami satu kumpulan marga dan status.
Tuhan itu baik, tahun 1994 aku dipertemukan dengannya dan semua terjawab pertanyaan yang selama ini menganjal dihatiku. Aku mencoba menerima alasan yang boleh dikatakan diluar dugaanku, dia cemburu dengan sahabatnya. Karena sahabatnya cerita bahwa aku udah pacaran sama dia. Hatiku kecewa kepadanya, dia hanya percaya omongan orang lain dan tidak percaya sama aku.
Dia mengakui kesalahannya dan semua udah menjadi bubur. Aku melihat dia dan dengan berat hati kukatakan “Selamat ya, maaf aku nggak bisa hadir dipernikahanmu”. Setelah itu aku mau siap pergi dan dengan sedikit terbata-bata aku meminta maaf, selama kami bersama banyak dukanya yang kami lalui. Mulai dari tidak direstui hingga jarak yang terbentang. Bahkan aku melihat sendiri bagaimana perjuangannya untuk mendapat cita-cita menjadi seorang angkatan, dan dia berhasil untuk mengapainya. Aku bangga padamu, kau udah menunjukkan kepada ke orangtuaku bahwa kau udah berhasil mengapai cita-citamu. Kalaupun kita tidak bersatu semua udah yang terbaik buat kita, ini Tuhan yang menentukan. Kalau kita memaksa juga pasti hasilnya tidak akan baik.
Aku mohon doa darimu, keesokan harinya aku pergi meninggalkan kota ini dan memulai semua kehidupanku dengan yang baru. Sekarang kita terbalik, kamu kembali kekota kelahiranmu dan sedangkan aku harus meninggalkan kota kelahiranku. Kumohon besok datanglah kepelabuhan, karena ada yang mau aku berikan. Disitulah kukembalikan semua surat yang dia kirim dan hadiah-hadiah aku kembalikan. Karena aku nggak mau mengingat semuanya, Namun dia tidak mau. dia tetap meminta agar aku menyimpannya sebagai kenangan. Ada beberapa kenangan yang aku buang ke laut dan yang lainnya aku taman didepan rumahku. Biar semua berakhir dan kita masing-masing menemukan kehidupan yang baru.
Perjalanan hidup yang berat ini, menjadi awal bagiku untuk memulai dikota jakarta. Semoga aku berhasil melaluinya dengan kekuatanku serta restu dari orangtua dan restu dari yang atas sana.
Cinta tak selamanya harus memiliki, namun ada yang satu yang kita dapat kita simpan. Bahwa cinta perlu pengorbanan, ketabahan, kejujuran, ketulusan dan kasih sayang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar